Selasa, 15 Maret 2011

suatu malam minggu 12032011

secara kilat. ya saat itu serasa sangat cepat. begitu pun dengan apa yg kutulis saat ini. aku ingin menulisnya secara kilat.
aku hanya bertumpu pada sekelebat memori ku di malam minggu itu. aah tentu saja aku mengingatnya secepat kilat.
aku tak ingin kehilangan memori ini begitu saja. tidak. aku tidak ingin kehilangannya walau aku tahu kejadian saat itu tak lama. hanya seperti kilat.
kilat
kilat
kilat


Aaagggh . mengapa semua tentangmu kala itu hanya sekejap kilat.
Aku mau hujan! tidak hanya kilatnya saja.
Aku mau kamu! tidak hanya sepintas sosokmu yang hadir di hadapanku saja.
Aku haus tentangmu! Oh, tak bisakah kau meluangkan sedikit waktumu untukku?


Hey, padahal kupikir ini adalah momen langka. Ya, bagiku.
Bagimu? entahlah aku sungguh tak peduli itu.
Ya, aku tidak mau memikirkannya karena sekarang aku terpacu waktu.
Aku mencoba mencurahkan segala ingatan kilatku tentangmu malam itu.
Di sini.
Oke, kita mulai...
Pertama yang kuingat adalah senyummu! ya aku hampir bisa menghapalnya walau belum bisa mekmanainya.
Kedua...hitam! ya kau sangat elegan dengan balutan hitam.
Ketiga...ketidakjelasanmu! Haaaahhh,,tahukah kau aku mulai tersiksa sampai mau gila ketika aku melai menerkamu. Ya! aku berusaha membacamu! walaupun hingga detik ini hipotesisku masih buram.


Sudah! cukup.... entah apapun atau siapapun dirimu, aku tak peduli! Benar-benar tak peduli.
Peduliku hanya kau tetap ada! itu saja. walaupun kau harus muncul hanya dalam sepersekian momentum waktu.
Walaupun mungkin ini serasa begitu sepele bagimu, tapi ingat! itu tak berlaku untuk aku.
Dan sekarang biarkan aku bermain sepuasnya dengan khayalan tingkat tinggi yang mungkin saja dapat menghempaskanku begitu saja ke tanah keras di bawah sana.
Biar! aku sungguh tak peduli. benar-benar tak peduli.

0 komentar:

Posting Komentar