Rabu, 26 Januari 2011

Reckless Yogyakarta 27-30 Desember 2010






Alasan saya membuat post ini sekarang adalah....


MUPENG...!!!
YA! MUPENG!

Salah seorang teman saya baru saja saya antar ke stasiun. Dia akan berangkat ke surabaya dengan K.A Mutiara Timur malam. Dan esoknya sekitar pukul 07.00 WIB dia akan melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta, kota yang diam-diam saya kagumi dan rindukan. Hahaha saya memang berbakat jadi Secret Admirer yaa... menyukai diam-diam dan berusaha tidak diketahui orang. Sudahlah, ini lah saya. Bad habit...

Sebelumnya teman saya memang singgah di rumah untuk menunggu keberangkatan dini hari ini. Sudah bisa ditebak, aktivitas kami adalah mengobrol. Ngobroool teruuus susah berhenti, istilahnya "ndoboss". hahhaha istilah yang cukup populer di antara kami berdua, dan lagi-lagi hal sepele ini sudah mengingatkan saya akan Yogyakarta. Ya, istilah ini pertama kali kami pakai saat kami berlibur di Yogyakarta akhir tahun 2010. Benar-benar reckless. Mengapa? Okeyh, saya akan sedikit bercerita...Ehm...

Yogyakarta....
Sebelumnya memang saya penasaran sekali dengan kota ini. Padahal saya juga pernah ke sana sebelumnya, tapi...itu masih SD. Hhhe..jelas mungkin saat ini saya sudah kena amnesia. Ah tapi nggak juga. Saya masih ingat saya dulu berkunjung ke tempat mana saja ketika berlibur  di sana. Yaaa walau hanya dari foto saja sih. Mana fotonya juga sudah buram-buram nggak jelas. Ah tapi nggak masalah juga, toh dengan itu otak saya sedikit mengingat akan memori Yogyakarta kala saya masih SD itu, seperti....Saya ke Candi Borobudur (eh ni kan Magelang..;p), teruus...ke Museum Jogja Kembali, Candi Prambanan, makan gudeg, atau saya masih mengingat penginapan yang saya ompoli kala itu...hahahahha Wisma Kamajaya. Namun selain itu saya buta. Sampai akhirnya saya bertekad untuk kembali ke kota itu, harus! 

Keinginan saya untuk melancong ke Yogyakarta tampaknya hampir mendekati obsesi. Seringkali saya merengek "Pengen ke Yogyaaaaaaaaa...!!!" Namun saya selalu saja belum menemukan waktu untuk ke sana. Sabaar, pasti ke sana. Kalimat itu yang selalu saya tanamkan di hati dan pikiran saya. Harapan pun muncul saat saya tahu para pengurus BEM ingin demisioner ke sana, dan saya menjadi tim surveynya. Jelas saya mengangguk mantab, walaupun keadaan keuangan kala itu sedang kere. Sampai-sampai dalam hati saya berniat tidak ikut demisioner saja asalkan saya sudah survey ke Yogya. Yang penting saya sudah tau Yogya dan menginjakkan kaki di sana. Namun rencana itu lagi-lagi gagal. Survey ke Yogya sempat beberapa kali diundur akibat terjadinya bencana Merapi dan pada akhirnya pengurus BEM sepakat untuk membatalkan demisioner ke Yogyakarta. Kecewa. Sedikit. Namun tekad saya untuk ke Yogya belum padam.

Sampai pada akhirnya saya menemukan teman senasib yang kala itu pengen banget ke Yogya. Teman saya ini ya teman yang saya sebutkan bahwa dia berangkat ke Yogya esok hari. Okeyh panggil saja Dya. Saya dan Dya pun sepakat sebelum UAS kami akan berangkat ke Yogyakarta. Tapi lagi-lagi rencana itu berubah menjadi setelah UAS, saat liburan semester. Fiuuuh….Dalam hati saya meraung tak sabar. Tapi di satu sisi saya mulai was-was dengan keadaan ekonomi saya. Huufth nasib saya sedangg di bawah rupanya. Sampai saya menerima tawaran kerja karena saya memang sedang membutuhkan tambahan uang. Dan untuk berangkat saat liburan mulai jadi mustahil karena kewajiban yang baru saja saya emban itu. Oh Tuhaaan…lagi-lagi saya belum boleh ke Yogya? Saya sampai merengek sendiri kala itu. Tapi memang dasar saya tipikal orang nekat dan harus dituruti kalau saya sedang punya kemauan maka dari itu saya benar-benar memaksa pergi ke Yogya! Beruntung si Dya juga menyanggupi untuk ikut serta. Oooh.. Thanks God… =(

Tapi karena kondisi “memaksa” itu lah saya lupa akan 1 hal. Waktu yang kami tentukan adalah waktu liburan anak-anak sekolah, akhir tahun 2010 dan menjelang Tahun Baru. What a wonderful condition! Saya tidak memperhitungkan harga tiket kereta yang naik, harga hotel naik, dan yang pasti kereta juga bakal penuh, Yogya juga akan ramai oleh rombongan orang-orang yang sedang berwisata. Aaaagh keadaan yang benar-benar saya tidak suka. Namun, lagi-lagi saya memaksa! Sangat memaksa! Kami tetap berangkat Tgl 27 Desember 2010 pukul 05.00 dengan K.A Logawa dari Stasiun Jember (ini merupakan tanggal bersejarah! >,<)

Eng i eeeng……
Benar saja K.A Logawa yang merupakan kereta ekonomi pun langsung penuh. Seolah-olah orang 1 kecamatan pada urbanisasi ke dalam kereta yang siang harinya sangat cocok untuk dijadikan sauna. Ditambah kala itu Gunung Bromo baru saja aktif dan meletus, alhasil kereta dan penumpang di dalamnya mandi debu Bromo di daerah Probolinggo. Belum lagi ditambah waktu perjalanan yang nggak lama tapi lamaaaaaaaaaaaaaaa sekali. Rasa-rasanya setiap stasiun di sepanjang rel pasti akan dihampiri. Sabaaaar…lagi-lagi saya terus mengucapkan kata itu dalam hati, dan selanjutnya saya mulai membayangkan dan berandai-andai tentang apa yang akan saya lakukan apabila nanti sudha sampai di Yogya. Haaah..benar-benar balada kereta ekonomi.

Bersambung………….. 


saya sudah mebayangkan akan melewatkan waktu di sini, menikmati malam Yogya....








0 komentar:

Posting Komentar