Rabu, 13 April 2011

untukmu yg kuanggap mati

bolehkah aku berharap kau mati saja?
sengaja atau pun tidak kau sudah mencabik-cabik semuanya
tidak hanya sekarang, sejak dulu..ingat itu!
hukum sebab-akibat tentu saja masih berlaku
kau beri cacian aku pun bisa membalas dengan hal yang sama
kau beri sebuah tamparan, itu pun sudah kubalas dengan tanganku
kau sering bertanya salah apa dirimu, aku akan menjawab...banyak!
walaupun dosa yang aku ciptakan jauh lebih banyak dari itu, tapi karena siapa? kamu! ya kamu...
entah setan mana yang rela menempel di tubuhmu yang renta hingga detik ini, aaah....bukan! dari dulu pun kau memang sudah begitu. ya aku merasakannya. kau pikir sebab apalagi yang membuatku rela untuk merobek foto kita berdua? jelas, kau kuanggap sudah mati sejak dulu. ingat itu...
tangisku pun rasanya percuma. kau jatuhkanku lagi. kau kecewakanku lagi. oh bukan...bukan aku yang paling merasakan sakitnya. tapi dia! dia yang selalu setia di sampingmu, yang rela kau teriaki dengan caci maki mulut kotormu! jelas, kau sudah hilang wibawa di hadapanku, sejak dulu. ingat itu!
persetan dengan rasa sayang yang ingin aku berikan padamu.....walau semestinya sekarang kau patut menikmati pengabdian sesuai posisi dan kodratku.
sudahlah.....hatiku telah beku bagi orang sepertimu. rasa sayangku hanya sanggup aku teriakkan dalam hati, hanya teriakan dalam hati....
otakku sudah tidak bisa berpikir rasional tentang ini,
hatiku remuk....terkadang sangat ngilu
apa kau merasakannya? kurasa tidak, karena bagiku hati, nurani, dan otakmu sudah mati! ingat itu.

0 komentar:

Posting Komentar