Sabtu, 02 Juni 2012

jalan dan lampu jalan.

Street_light_by_lichtdieb
image by : licthdieb.deviantart.com
Mari kita memulainya...dari....
Terbangun tiba-tiba..dan langsung teringat lampu-lampu jalanan. Lampu-lampu kurus tinggi menjulang dan hanya menampilkan satu bulatan terang. "Walk on..". Aku yakin seratus persen bahkan seribu persen bahwa aku tidak sedang nglindur. Sadar sepenuhnya ketika mengingat dua kata itu. Adakah tempat yang menyediakan area sangat aman untukku berjalan di tengah malam begini? Aman dari hal apapun termasuk yang tak kasat mata, mungkin.

Aku melihat ke arah pintu, mungkin kah hal sinting itu aku lakukan? Ah, imajinasi tentang jalanan lengang yang hanya bercahaya lampu jalanan sungguh menggoda. Atau apakah ini hanya cukup sebatas cuplikan di ruang imajinasiku yang tak berbatas. Serius, di sepanjang jalanan sepi itu aku pasti bisa berbuat sesuka hati. Menghirup udara malam dalam-dalam. Merentangkan tangan setinggi-tingginya, kakiku berjalan setapak demi setapak dengan tenangnya. Aku juga bisa menengadah ke atas, mencoba peruntungan apabila bulan hadir di sana ditemani gemintang yang berkelap-kelip membentuk sebuah gugusan. Tak perlu malu untuk lupa menutup mulut karena tebengong takjub. Tak perlu ragu untuk tersenyum lebar, terbahak atau bahkan tiba-tiba menangis tersedu.

Kemudian mungkin aku bersandar di tiang lampu jalan. Membiarkan cahanya menyorot penuh setiap inci tubuhku bak pemeran utama pada seni drama yang tak jemu untuk selalu disorot selama pementasan berlangsung. Aku menatap lurus ke arah marka jalan, selanjutnya menoleh ke arah ujung jalan sejauh batas kemampuan mata memandang. Sepi. Pasti sangat sepi. Kalau saja aku bisa terlelap di sini tanpa disangka sebagai korban kriminal. Membiarkan hawa dingin menusuk hingga tulang, membuat ngilu persendian. Kupikir ini lebih baik dari pada perasaan atau hati yang merasa ngilu.

Kukedipkan mata sekali lagi. Khayalanku kali ini terhalang oleh pintu kamar yang enggan aku buka. Cukup sampai situ saja, dan mulai merapikan untuk disimpan dalam kotak terdalam dalam memori. Mungkin suatu saat akan terwujud, berjalan sepanjang jalan ditemani lampu-lampu jalan. Atau... ditemani kamu saja?

0 komentar:

Posting Komentar