Minggu, 17 Maret 2013

Air Mata

Air = A ; Mata = M

A : mengapa kau terus menahanku. Biarkan aku menunaikan tugasku dengan baik. Kau tahu benar kesedihan akan terasa hambar tanpaku.
M : Tolong...jangan... kali ini jangan.. biarkan dirinya berusaha lebih kuat lagi. Jangan kau rusak dengan linanganmu itu.
A : Namun ini adalah yang wajar dan manusiawi. Semua orang menghendaki linanganku di pipi mereka.
M : Tak sadar kah dirimu terkadang linanganmu justru tak melihat waktu. Dampaknya justru membuat dirinya lebih terlihat lemah.
A : Namun setidaknya aku sudah membuat perasaan mereka lega. Dan membuatmu menjadi lebih jernih walau harus melewati proses bengkak dan merah terlebih dahulu.
M : Tentu kau jg memiliki manfaat yang baik.. namun semestinya kau jg tau waktu, situasi dan kondisi. Dan yang pasti alasan yang pantas untuk membayar linanganmu itu. Tentu kau bukan barang murahan.
A : Ah, logika otak sedang mempengaruhi dirimu...
M : Perasaan sedang sangat rapuh. Dan kau paham itu. Apa salahnya aku ikut membanti untuk menguatkan. Nanti.. pada saatnya tugasmu akan terlaksana.. dengan alasan yang lebih pantas.
A : Ah baiklah...

0 komentar:

Posting Komentar