Selasa, 19 Maret 2013

Untitled

Aku sangat yakin tidak akan tersesat..
Memantapkan kaki ini untuk melangkah.. menemukanmu...
Semesta menuntunku dengan amat sangat baik..
Menuju singgasanamu..
Dan aku berhasil.
Aku termangu di depan pintu..
Terpana beberapa saat.. ingatanku langsung menelusuri waktu lalu ...
Ini tempat yang pernah kusinggahi, dulu..
Dan sama persis dalam mimpiku..
Menjadi nyatakah?
Kurasa demikian...
Aku masih terdiam..berkecamuk dalam asa yang mulai ribut melerai antara hati dan logika...
Memperjuangkanmu.. bagaimana kalau itu justru sia-sia?
Bagaimana kalau itu justru membuat segalanya berantakan...
Aku terus menatap pintu.. pintu yang dulu aku pernah sandari saat melihatmu tersenyum meninggalkanku sejenak untuk menunaikan kewajiban..
Haruskah kuketuk? Seperti yang selama ini aku lakukan..mengetuk pintu hatimu?
Aku masih terdiam...membisu..membatu...
Bagaimana kalau aku adalah tamu tak diundang...
Tidak, mimpi buruk itu tak boleh menjadi nyata..
Hatiku juga masih belum sesiap dan setegar dalam mimpi..
Aku belum siap melihatmu berdiri dengan seseorang di sampingmu...
Aku menatap pintu dengan binar mata yang masih sama...
Sebaiknya aku pergi..
Tak peduli tentang jarak yang berhasil aku pangkas seorang diri...
Ya, siapa peduli...
Kusimpan harapanku untuk bertemu dalam brangkas hati terdalam..
Apa kah aku harus terus memperjuangkanmu? Lalu bagaimana denganmu?

-19032013 -

0 komentar:

Posting Komentar